Tuesday, December 30, 2014

Peluru Lidah



Berhati-hatilah.
Apabila lidah diguna untuk menyakiti
Takut tutur memakan diri




Tidak ada di antara kita punya kesempatan dan ruang yang sama. Meskipun kadang-kadang punya peluang yang serupa. Kita punya kerja dan kamu juga punya kerja yang masing-masing perlu laksana. Namun apa yang menjadi titik tolaknya, apakah kerja serupa dengan tanggungjawab pada satu-satu keadaan yang sekali-sekala berada di luar kawal?

Penggunaan lidah yang menyakitkan selalu menjadi musuh kepada satu-satu kebaikan yang ingin dilakukan. Di saat itu, akal dan hati ditolak ke tepi walau akal punya fikir dan hati punya rasa. Apa yang muncul sesudahnya adalah nafsu yang punya amarah dan berakhir dengan parah.


Andai lidahmu petah berbicara, gunalah sekadarnya kerana di sana nanti ianya akan diam seribu bahasa.
Namun jika akalmu setajam mata pedang, gunalah ia (sebaiknya), moga ia menjadi hujjah petah bicaramu tegak keranaNya.


Doa saya buat insan-insan terpilih yang diuji. Moga Allah memudahkan urusan kalian dan memberi segala kebaikan buat kalian. Aamiin

Kepahitan itu amat membantu agar tidak mudah lupa diri
Saiful Islam


Aida Ishak
Shah Alam





No comments:

Post a Comment